Rabu, 17 Agustus 2011

"Den bagusing ngarso mbangun deso"


Tulisan artikel ini di buat  secara gak sengaja liat "status teman" ,lalu  browsing di net tentang meninggalnya Heru kasawa murti sutradara sekaligus pemeran tokoh pak bina di acara Mbangun desa beberapa minggu yang  lalu http://www.solopos.com/2011/feature/pemeran-tokoh-pak-bina-meninggal-dunia-109427.

ganteng eram to pak?!
 Hayoo?Siapa yang masih ingat tentang  film mbangun deso?yang ngetop di era 90- an  di putar di stasiun tvri yogyakarta pastinya karna waktu saya masih SD belum ada stasiun swasta mendominasi seperti sekarang...tentu tanpa embel embel iklan yang wara wiri .dengan tv 14 inch masih hitam putih saya selalu setia nonton acara ini .Adegan  sangat natural ada beberapa tokoh yang sangat terkenal di ,seperti Den bagusing ngarso yang menjadi tokoh sentral  sekaligus antagonis ,berkarakter kuat  bahkan terlalu kuat {eh sang sutradara sungguh pinter mencari figur dan karakternya yach} licik{hehee...sombong setengah mati n super methakil,sok pinter
padahal hanya  untuk menutupi kekurangannya/kebodohannya di perankan degan sukses dan apik oleh  Drs susilo nugroho,seorang
guru dari smea/sekarang smk sumber http://gudeg.net/id/directory/73/1112/Susilo-Nugroho.html  gak kebayang
tehnik mengajar di sekolah karakternya gimana ya,but namanya juga peran...lepas dari itu  den bagusing ngarso ya adalah den bagusing ngarso....


Nah..,
tokoh  kedua adalah  Sronto bertolak belakang dengan den bagus ,Sronto di gambarkan sebagai sosok wong cilik yang
lemah,agak bodoh,nrimo   cenderung tertindas ,kalau den bagus  berstatus sebagai juragan Sronto kebalikannya ,Sronto bekerja magang  di rumah den bagus featuring dengan  nyi sronto,istrinya.{sronto wedok},


kasian banget di setiap episode penayangan  Sronto  dan partner tak luput dari kambing hitam dan bulan bulanan ,kekejian den bagus.

Tokoh ketiganya adalah Kuriman{courirman he..he},peran kuriman adalah provokatis{apalagi kalo sudah ketemu den bagus} dan grusa grusu{bertindak tanpa penuh perhitungan},mudah curiga,berperawakan kurus tinggi dan berambut gondrong tapi tak gimbal,catchy banget deh...pokoknya figurnya.

Nah ini dia yang di tunggu tokoh fav saya “p bina”,namanya juga bina,,ya di harapkan membina {sok tau hehe}.biasanya muncul di ending acara sebagai decision maker,berkarakter sabar bahasa dan nada bicara pelan tidak membeda bedakan sungguh sangat adil dan bijaksana,bahkan menurut saya den bagus agak sungkan  dan nurut kalau berdampingan dengan pak bina. Pak bina juga memanggil den bagus dengan “kang ngarso” tidak seperti yang lainnya.biasanya kalau klimaks tiga tokoh  ini menyelesaikan masalah di pendopo rumah khas yogya.tokoh pelengkap lain adalah yati pesek seniman,  di sini yati pesek berperan sebagai istri den bagus yang biasa di panggil den ayune ngarso sung tulodo mangun karso tut wuri handayani{eh.. kepanjangan}

Yah sangat berbedalah tentu dengan sinetron yang banyak bergentayangan di tanah air sekarang ini.Permasalahan yang di angkat sangatlah ringan ,namun sarat dengan nilai nilai moral,banyak adegan lucu tapi tidak terkesan mengada ada,tidak komirsiil dan plagiarisme ,original indonesia banget eh jawa banget maksudnya,pendalaman karakter kena banget  jauhhh banget dngan sekarang yang hanya bermodalkan cantik,ganteng{gak sirik lho}, tema hedonisme sangat ironis dengan kenyataan indonesia  sekarang,alur ceritanya juga sering ga nyambung plagiat sana sini,kesannya sutradara sudah kehabisan ide cerita. karena kejar tayang.Kadang suka menambahkan tokoh baru dan melupakan tokoh lama{hilang gitu aja entah raib kemana},Makanya tidak heran jika sehabis nonton banyak yang nanya tokoh si A itu kemana ya? Tokoh si B kok ga ada?weleh weleh.Maksud hati mungkin ingin mendongkrak rating{dan menggaet iklan},tapi dengan  penambahan jam tayang alias episode bahkan sampai 200 session bukankah penonton akan menjadi bosan?itu menurut saya lho..makanya jangan salahkan saya jika saya lebih tertarik dengan sinetron luar dari pada lokal,bukannya tidak cinta produk dalam negri,tapi bagaimana saya akan nonton  jika conten ide ceritanya adalah plagiat,yang ternyata masih bagus versi yang original dari pada plagiatnya.

Satu sinetron yang masih saya nilai bagus adalah  PPT[para pencari tuhan},sama naturalnya  sinetronnya juga bertema kehidupan sehari hari.Sayangnya sinetron ini juga ditayangkan setahun sekali pada saat menjelang ramadan .
Well,kapan ya indonesia punya film qualify,yang membanggakan ,hingga akhir jaman masih mengingatnya,mbangun desa apa khabarmu sekarang ya?”,semoga ada sutradara ada yang tertarik untuk merilis ulang,dan re package ke versi yang lebih menarik.Saya tunggu launching nya ya......


2 komentar:

  1. Video nya kok gak ada ya.aku cari di yutube.kangen banget aku.gara gara film bangun desa aku sekarang di panggil sronto sampek sekarang.

    BalasHapus
  2. Sama dong Om Sronto..... Katanya muka saya polos kaya Sronto ...lugu dan terlihat bodo.... Alias culun....

    BalasHapus